pengertian ekologi :)

Rabu, 03 Oktober 20120 komentar

A. Pengertian Ekologi
Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel, seorang ahli biologi Jerman pada tahun 1866. Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oekos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu. Jadi ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang rumah atau tempat tinggal makhluk hidup (Resosoedarmo: 1990) atau ekologi adalah ilmu yang mempelajari rumah tangga lingkungan, tempat hidup semua organisme (makhluk hidup) serta seluruh proses-proses fungsional yang menyebabkan tempat hidup itu cocok untuk didiami. Sedangkan secara harfiah ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Dalam pengertian proses alamiah, ekologi telah diketahui dan diaplikasikan sejak dulu dan terus berkembang sejalan dengan perkembangan akal dan budaya manusia. Sebagai ilmu, ekologi telah berkembang pesat sejak tahun 1990. Berdasarkan perkembangannya, sekarang dikenal ilmu lingkungan hidup (environmental science) dan biologi lingkungan (environmental biology). Pada dasarnya yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, dan keadaan yang terdapat dalam suatu ruang tempat organism atau makhluk itu berada dan keduanya dapat saling mempengaruhi. Ekologi adalah dasar pokok ilmu lingkugan (Soerjaatmadja,1981). Kadangkala ekologi juga disebut ilmu lingkungan, hanya saja cakupan ilmu lingkungan lebih luas dari pada ekologi.
Ekologi adalah bagian kecil dari biologi. Ilmu biologi murni dapat dibagi dua, yaitu pembagian berdasarkan “lapisan vertikal” dan pembagian berdasarkan “taksonomi”, yakni:
1) Lapisan Vertikal
Morfologi : ilmu tentang bentuk luar
Anatomi : ilmu tentang bagian dalam
Hisyologi : ilmu tentang jaringan mikroskopis
Fisiologi : ilmu tentang fungsi-fungsi sebuah organ
Genetika : ilmu tentang keturunan
Ekologi : ilmu tentang “rumah” organisme
2) Kekerabatan Taksonomi
Mikologi : ilmu tentang jamur
Mikrobiologi : ilmu tentang jasad renik
Entomologi : ilmu tentang serangga
Ornitologi : ilmu tentang burung
Botani : ilmu tentang tumbuh-tumbuhan
1. Tingkatan organisme dalam ekologi
Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari tingkat paling sederhana ke tingkat organisasi yang paling kompleks. Tingkatan (hirarki) berarti suatu penataan menurut skala dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya. Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan materi/benda) pada setiap tingkat menghasilkan sistem-sistem dengan fungsi yang khas. Suatu system terdiri dari komponen-komponen (sub sistem) yang secara teratur berinteraksi dan berketergantungan, yang keseluruhannya membentuk suatu kesatuan. Adapun tingkatan organisme dalam ekologi adalah sebagai berikut:
a. Protoplasma, merupakan zat hidup dalam sel yang terdiri dari senyawa organik komplek.
b. Sel, satuan dasar organisme yang terdiri atas protoplasma dan inti.
c. Jaringan, kumpulan sel yang memiliki fungsi dan bentuk yang sama.
d. Organ, bagian organisme yang mempunyai fungsi tertentu.
e. Sistem organ, kerjasama antara struktur dan fungsional secara harmonis.
f. Organisme, makhluk hidup.
g. Populasi, kelompok organisme sejenis pada satu waktu dan daerah tertentu.
h. Komunitas, kumpulan dari populasi yang menempati suatu daerah tertentu.
i. Ekosistem, satu kesatuan utuh antara organisme dan lingkungannya yang saling mempengaruhi.
j. Biosfer, lapisan atau keseluruhan bumi dimana ekosistem itu ada.
2. Pembagian ekologi
Ekologi masa kini menjadi semakin luas cakupannya, namun ekologi dapat dikelompokkan berdasarkan bidang kajiannya, yaitu:
a. Autekologi, ekologi yang mempelajari suatu jenis organisme dan interaksinya dengan lingkungannya. Pembahasannya meliputi aspek siklus hidup, adaptasi, sifat parasitik atau non-parasitik, dan lain-lain.
b. Sinekologi, ekologi yang mengakaji berbagai kelompok organisme sebagai satu kesatuan yang saling bernteraksi dalam suatu daerah tertentu.
c. Berdasarkan habitat, kajian ekologi menurut habitat dimana organisme tersebut hidup. Misalnya:
• Ekologi laut
• Ekologi padang rumput
• Ekologi air tawar
• Ekologi darat
• Dan lain-lain
d. Berdasarkan taksonomi, kajian ekologi menurut tingkatan kasta organisme atau sesuai dengan sistematika makhluk hidup. Misalnya:
• Ekologi tumbuhan
• Ekologi hewan
• Ekologi mikroorganisme
• Dan lain-lain
3. Prinsip ekologi
Di alam, suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu organisme akan sangat bergatung pada organisme lain dan berbagai komponen lingkungan yang ada di sekitarnya. Kehadiran organisme lain dan berbagai komponen lingkungan sangat dibutuhkan untuk keperluan pangan, perlindungan, pertumbuhan, perkembangan, dll. Hubungan antar organisme atau dengan lingkungannya akan sangat rumit dan kompleks, mereka saling berinteraksi satu sama lain membentuk suatu ekologi atau sering disebut ekosistem. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik.
• Faktor abiotik
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut:
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem, karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organism untuk hidup.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
e. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
f. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan sekaligus berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
• Faktor biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut.
4. Asas-Asas Ekologi
Ada 14 asas dalam ekologi yang merupakan satu kesatuan antara yang satu dengan yang lain. Yaitu:
1) Energi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
2) Semua proses pengubahan energi tidak cermat.
3) Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman adalah kategori sumber alam.
4) Mengenai kejenuhan dan ketidakjenuhan.
5) Peningkatan pengadaan suatu sumber alam mungkin dapat merangsang penggunaan sumber alam tersebut.
6) Keturunan (genotif) dengan daya pembiakan tertinggi akan sering dijumpai pada generasi berikutnya.
7) Keanekaragaman yang kekal lebih tinggi pada lingkungan yang stabil.
8) Tingkat makanan atau takson menjadi jenuh oleh keanekaragaman dengan kecepatan yang ditentukan oleh sifat mic, diferensiasi.
9) Keanekaragaman sebanding dengan biomassa/produktivitas.
10) Biomassa/produktivitas meningkat dalam lingkungan yang stabil.
11) Sistem yang mantab (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum dewasa.
12) Kesempurnaan adaptasi setiap habitat/sifat bergantung kepada kepentingan relatifnya dalam suatu lingkungan tertentu.
13) Lingkungan fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku dalam ekosistem mantap yang kemudian menggalakkan stabilitas populasi lebih jauh lagi.
14) Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi bergantung kepada pengaruh sejarah populasi itu sebelumnya.
5. Ekosistem
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Suatu konsep sentral dalam ekologi adalah ekosistem. Oleh karena itu ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan yang saling mempengaruhi baik abiotik maupun biotik yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.
Pembagian ekosistem
a. Berdasarkan makanan
 Komponen Autotrofik : organisme yang mampu menyediakan makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.
 Komponen Heterotrof : organisme yang hanya mampu memanfaatkan bahan organik sebagai bahan makanannya.
b. Berdasarkan komponen penyusun
 Senyawa anorganik
 Senyawa organik
 Produsen (organisme autotrofik)
 Konsumen (organisme heterotrofik)
 Pengurai atau dekomposer (sapotrof dan osmotrof)
B. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Lain
Ekologi adalah bagian dari biologi, namun sangat erat hubungannya dengan ilmu lain. Di dalam kehidupan, manusia tidak hanya memperhatikan materi energi dan informasi saja, tetapi juga harus mempertimbangkan masukan-masukan lain.
Hubungan ekologi dengan ilmu alam, yaitu:
1. Fisika, berperan dalam hal faktor fisik, seperti sinar matahari, suhu, dll.
2. Kimia, berperan dalam proses sintesis dan analisis kimiawi dalam tubuh organisme
3. Bumi antariksa, berperan terutama pada musim, perubahan siang-malam, erosi, sedimentasi, gravitasi, dll.
Hubungan ekologi dengan ilmu sosial
Ilmu sosial menjadi penting bila komponen manusia dimasukkan dalam komponen ekosistem. Karena manusia sebagai bagian dalam ekosistem selalu berhubungan dengan masalah-masalh sosial.
C. Pengaruh Manusia terhadap Ekologi
Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang harus berinteraksi dengan alam lingkungannya. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya sebab mengusahakan dan memanfaatkan sunber daya alam untuk keperluan hidupnya. Begitu juga sebaliknya, manusia juga sangat tergantung pada lingkungannya. Pengaruh manusia terhadap lingkungannya semakin lama semakin banyak dan beranekaragam. Hal ini berakibat kualitas lingkungan semakin menurun karena kerusakan atau pencemaran lingkungan. Mula-mula, pengaruh manusia terhadap lingkungan dan keselarasannya tidaklah terlalu besar, alam masih sanggup membuat keseimbangan baru akibat perubahan yang dibuat oleh manusia. Namun, apa yang terjadi kemudian sangatlah mencemaskan kita semua.
1. Manusia sebagai komponen lingkungan yang dominan
Lingkungan hidup manusia terdiri atas lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Dalam kesatuan ekosistem, kedudukan manusia adalah sebagai bagain dari unsur lain yang erat berkaitan dan tergantung pula pada kelestarian ekosistemnya, namun faktor manusia sangat dominan. Manusia harus dapat menjaga keserasian hubungan timbal balik dengan lingkungannya agar keseimnbangan ekositem tidak terganggu.
2. Manusia sebagai perusak lingkungan
Apabila manusia mengusahakan sumber daya alam hanya berlandaskan pandangan untuk keperluan jangka pendek agar dapat memanfaatkan produksi sebanyak mungkin dengan modal seminim mungkin dalam waktu yang singkat, maka hal ini akan memakmurkan generasinya, tetapi menyengsarakan generasi penerusnya. Hal-hal yang akan timbul diantaranya adalah deteriorasi lingkungan atau merosotnnya kualitas lingkungan, sehingga tidak mampu membri kehidupan yang layak bagi manusia, bahkan mengundang bencana alam yang selalu mengancam. Seperti akibat ulah manusia, yang disebabkan evolusi kebudayaannya manusia mampu melahirkan ilmu dan teknologi yang terkadang sekalipun belum dikuasai sepenuhnya telah digunakan secara luas, bukanlah hal yang mustahil justru menghancurkan kemampuan alam untuk memulihkan diri. Akibatnya, lingkungan tidak dapat lagi mendukung kehidupan, dan akhirnya berhenti pula manusia sebagai penduduk bumi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
2. Ekologi adalah bagian kecil dari biologi. Ilmu biologi murni dapat dibagi dua, yaitu pembagian berdasarkan “lapisan vertikal” dan pembagian berdasarkan “taksonomi”
3. Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari tingkat paling sederhana ke tingkat organisasi yang paling kompleks.Tingkatan organisme dalam ekologi adalah protoplasma, sel, jaringan, organ , sistem organ, organism, populasi, komunitas, dan ekosistem.
4. Ekologi masa kini menjadi semakin luas cakupannya, namun ekologi dapat dikelompokkan berdasarkan bidang kajiannya, yaitu autekologi, sinekologi, berdasarkan habitatnya, dan berdasarkan taksonomi.
5. Suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu organisme akan sangat bergatung pada organisme lain dan berbagai komponen lingkungan yang ada di sekitarnya.
6. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik.
7. Faktor abiotik ekosistem terdiri dari suhu, air, sinar matahari, tanah, ketinggian, angin dan garis lintang.
8. Faktor biotik ekosistem terdiri dari faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan.
9. Ekologi memiliki 14 asas yang merupakan satu kesatuan antara asas yang satu dengan asas yang lain.
10. Suatu konsep sentral dalam ekologi adalah ekosistem. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan yang saling mempengaruhi baik abiotik maupun biotik yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.
11. Ekologi adalah bagian dari biologi, namun sangat erat hubungannya dengan ilmu lain baik dengan fisika, kimia, ilmu bumi atau antariksa maupun dengan ilmu-ilmu sosial.
12. Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang selalu berinteraksi dengan alam lingkungannya, sehingga manusia berpengaruh terhadap lingkungan baik sebagai komponen lingkungan yang dominan maupun sebagai perusak lingkungan.
B. Saran
Dalam suatu kehidupan, suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu organisme akan sangat bergatung pada organisme lain dan berbagai komponen lingkungan yang ada di sekitarnya. Sebagai manusia, kita harus menjaga lingkungan yang ada disekitar kita dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya memanfaatkan potensi sumber daya alam saja, melainkan juga harus menjaga kelestariannya, agar generasi penerus bisa merasakan apa yang kita rasakan. Penulis memandang bahwa masalah kerusakan lingkungan saat ini adalah masalah yang serius. Oleh karena itu, setiap individu harus berperan aktif untuk menjaga lingkungan dan mengatasi masalah tersebut.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. world of learning and world of friendship + love - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger